8 Benda Gratisan yang Biasa Dipinjam Pelanggan di Toko Fotocopi

Sebagai seorang penjaga fotocopi, adalah hal yang lumrah bahwa tugas utama saya berupa menjual sesuatu atau melayani jasa fotocopi yang tentu saja bukan hal yang gratis. Meski begitu, ada beberapa benda yang biasanya diperlukan pelanggan, namun hanya perlu sebentar atau sedikit saja, sehingga mereka tidak berniat membeli namun meminjam langsung ke saja. Benda apa sajakah itu?

1. Pulpen

Meskipun saya jualan pulpen juga, namun tidak semua pelanggan yang kepepet memerlukan pulpen, otomatis membeli pulpen yang ada di toko. Misalnya nih, ada yang kepengen mencopy dokumen, tapi ternyata ketinggalan tanda tangan atau tulisan satu dua, sementara mereka tidak membawa pulpen. Kalau sudah begini, mereka biasanya tidak mau repot beli pulpen baru, namun meminjam langsung ke saya. Tentu, pulpen yang saya pinjami ya pulpen yang biasa saya pakai juga, bukan pulpen khusus untuk tanda tangan. He.

2. Gunting

Gunting juga benda yang sering dipinjam pelanggan, biasanya mereka mau menggunting sesuatu sebelum mengcopi dokumen tertentu, atau setelah selesai laminating, mereka memilih untuk merapikan sendiri pinggirnya dengan gunting, tentu saya juga harus siap segera untuk meminjamkannya.

3. Stapler

Stapler benda wajib juga nih. Meski pada dasarnya yang dapat bagian tugas menstapler hasil copian adalah saya, tapi kadang kalau sibuk, yang empunnya dokumen menstapler copiannya sendiri. Ataukan misalnya, dokumen asli punya pelanggan emang nggak distapler, tapi setelah selesai di copi, dia kepengen untuk menstapler dokumennya tersebut. Ya jadilah staples yang nganggur bisa dipergunakan bebas oleh siapa saja yang membutuhkan.

4. Lem Kertas

Lem kertas biasanya satu paket ama gunting nih. Ada yang digunting ada yang ditempel. Tentu saya tidak pelit-pelit amat dan dari awal memang sudah menyiapkan lem glue stick yang bisa dipergunakan pelanggan kapan saja. Ataukan misalnya, saat ada yang beli Meterai dan mau ditempel langsung, tanpa disuruh pun saya langsung menyorongkan lem glue stick yang saya punya ke mereka.

5. Paper Clip

Saya tidak tahu untuk tempat lain, tapi bagi saya sendiri, urusan paper clip ini awalnya sedikit membingungkan. Beberapa pelanggan mengaku membutuhkan paper clip, saat saya tanya lebih jauh ternyata perlunya cuma satu dua. Kalau sudah begitu, biasanya saya gratiskan saja. Saya anggap kalau paper clip itu sama dengan isi staples, jadi tidak usah dibayar. Meski begitu, kadang ada beberapa pelanggan yang bersikeras membayar. Kalau sudah begitu, saya bilang saja ambil 5 atau 10 langsung, jadi satunya dihargai 100 perak dan kalau ambil 10, pas seribu. Tapi kalo kurang dari 5, ambil saja gak usah bayar dah. Haha

6. Pelubang Kertas / Puncher

Meski jarang, ada saja beberapa pelanggan yang memerlukan pelubang kertas. Biasanya ini sepaketan sama beli map business file. Kebetulan di daerah saya, tiap tiga bulan sekali para PNS Guru PAI diminta mengumpul laporan layak sertifikasi yang biasanya dimuat di map business file itu. Jadi mereka kebanyakan sekalian mengcopi, sekalian beli map business file, sekalian juga minta lubangin kertasnya sama saya. Beres dah.

7. Bak stempel / Stamp Pad

Sebenarnya saya tidak pernah menyiapkan bak stempel di toko. Tapi dulu waktu awal-awal, ada pelanggan yang menanyakan benda ini. Kebetulan seingat saya, kakak punya bak stempel yang sudah lama tak terpakai, lengkap dengan ink nya. Ya sudah, saya pinjamkan saja. Dan ternyata banyak juga yang sering minjam bak stempel saat mereka kepengen menstemple dokumen, namun lupa membawa baknya.

8. Kertas bekas

Jangan remehkan kertas bekas, banyak lo pelanggan yang minta kertas bekas ke saya. Hehe. Keperluannya macam-macam. Mulai dari mau menulis sesuatu, sebagai pembatas antar dokumen, atau untuk ditempel menutup sesuatu di dokumen yang dimiliki. Kebetulan kertas bekas di tokoku ada banyak, bingung juga mau diapakan. Jadi saya malah senang kalau ada yang memintanya.

Dalam berdagang, tidak harus semua yang kita lakukan dapat memberikan laba berupa uang. Terkadang, service gratis semacam hal-hal diatas akan bermakna lebih ke pelanggan, dan membuat mereka tidak kapok datang kembali. Jangan hanya ukur semuanya dengan uang dan untung rugi. Saya rasa, berdagang itu pada dasarnya membantu orang lain, mengadakan sesuatu yang tiada menjadi ada, dan akan lebih bagusnya bila bisa membuat orang lain merasa tertolong dengan hal sederhana yang bisa kita lakukan.



Post a Comment

Previous Next

نموذج الاتصال